31/01/2017

Kemendikbud: Mata Pelajaran Pilihan UN Tidak Harus Sesuai Jurusan Kuliah

Kemendikbud: Mata Pelajaran Pilihan UN Tidak Harus Sesuai Jurusan Kuliah - Ujian nasional (UN) tahun 2017 memperbolehkan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk memilih mata pelajaran yang sesuai jurusannya (IPA, IPS, dan Bahasa). Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam, mengatakan, mata pelajaran pilihan sesuai jurusan siswa SMA tidak harus berhubungan dengan program studi yang dipilihnya untuk perguruan tinggi.

Kemendikbud: Mata Pelajaran Pilihan UN Tidak Harus Sesuai Jurusan Kuliah

Lebih lanjut seperti dikutip laman situs Kemdikbud (31/01/2017), Nizam menuturkan, Kemendikbud sudah melakukan diskusi dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mengenai kebijakan mata pelajaran pilihan di UN 2017. Siswa bebas memilih mata pelajaran untuk diujikan di UN sesuai dengan jurusannya, tanpa harus linier dengan pilihan kuliahnya nanti.

"Mata pelajaran pilihan memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan yang terbaik dari dirinya. Tidak dihubungkan dengan pilihannya di perguruan tinggi," ujar Nizam saat jumpa pers di sela-sela kegiatan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK), di Depok, Jawa Barat, Kamis (26/1/2017).

Ia menambahkan, kebijakan mengenai mata pelajaran pilihan dalam UN bertujuan untuk memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa untuk menunjukkan yang terbaik dari bidang yang diminatinya. Karena itulah mata pelajaran pilihan ditentukan oleh siswa sendiri, bukan oleh sekolah.

Setiap siswa SMA peserta UN 2017 diwajibkan memilih satu mata pelajaran (mapel) pilihan sesuai jurusan dan peminatannya. Untuk jurusan IPA, siswa dapat memilih salah satu mapel, yaitu Fisika, Kimia, atau Biologi. Untuk jurusan IPS, siswa dapat memilih salah satu mapel, yaitu Geografi, Sosiologi, atau Ekonomi. Kemudian untuk jurusan Bahasa, mapel yang dapat dipilih siswa yaitu Antropologi, Sastra Indonesia, atau Bahasa Asing (Mandarin, Jepang, Arab, Jerman, atau Perancis). (www.kemdikbud.go.id)